Minggu, 11 April 2010

wgw

WGW
_Breakfast_
(We Got Weekend)
cast: SS501
"please don't reposting without my permission"







PRIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTT!

PRIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTT!

“HYA! MAL....!”, Teriak Hyun

“Jung Min hyung brisik tau...”, Joon menarik selimut

Jung Min berdiri lengkap dengan celemek dan spatula di tangan kiri dan peluit di tangan kanannya

“Kalian pikir sudah jam berapa sekarang?! Lihat Young Saeng dan Kyu sudah membersihkan pekarangan rumah, aku sudah memasak sarapan, dan kalian masih tiduran? Omooo... rumah masih berantakan tuh ayo berberes!”

“Tidak mau! Hyung saja yang berberes... aku masih ngantuk”

“Nado~”, Hyun Joong menutup kepalanya dengan bantal

“Oh begitu...” Min menghela nafas melihat kelakuan dobule HJ “Yah... terserah kalian, kalau tidak mau berberes jangan harap dapat jatah sarapan pagi”, Jung Min keluar dari kamar dobule HJ

“Hyung, kau dengar itu?”

“Tidak dapat jatah sarapan?”

“Ya”

“Kitakan bisa masak ramyun”, Jawab Hyun Joong santai

“Bukannya kemarin malam ramyun terakhir sudah di makan Young Saeng hyung?”

“Jongmal? Hadah... otter“ Hyun Joong lemas “Sepertinya kita harus melakukan pekerjaan yang tidak keren”

“Dan membosankan”, Tambah Hyung Joon

Dobule HJ keluar kamar dengan bermalas-malas, cuci muka sikat gigi dan mengambil peralatan bersih bersih. Joon memulai dengan menyapu sembarangan

“Hya, magne, menyapu yang benar nanti aku yang susah ngepel nya...”

“Iya iya hyung... bawel ah”

“Heeh, jelas saja!”, Jung Min mencibir dari dapur

“Jung Min hyung! Aku mendengarnya looooooooohhh!”

“Aissh... anak ini telinganya peka sekali”

“Hyun Joong Hyung aku sudah selesai menyapu, sekarang hyung yang ngepel aku mau sarapan”, Belum sempat Hyun berkomentar dengan hasil kerja Joon, Joon sudah ngacir duluan ke dapur

“Hyahhh dasar magne~”

***

“Jung Min hyung! Aku sudah selesai kerja.... lihat keringat ku bercucuran nih”, Joon memamerkan keringat di dahinya kepada Jung Min

“Lalu?” Tanya Jung Min tak acuh

“Hyung! Aku sudah lelah, berkeringat, berarti sekarang aku sedang kelaparan.... mana sarapannya?”

“Belum masak, sebentar lagi”

“Hyung lama sekali sih... kerjanya pasti malas malasan deh~”

“Kau yang malas-malasan! Memangnya aku tidak tahu bagaimana hasil kerja mu? Lihat Hyun Joong menyapu ulang lagi tuh”

“Haaahhh dasar Hyun hyung saja yang sok bersih... pasti dia mau dapat jatah sarapan yang banyak, dia kan rakus”

“Kau yang rakus”, Jung Min memukul kepala Joon

“Hyung~ aku lapar~ mau sarapan sarapan sarapaaaaaaaaaaaaaan”

“Ya sudah kalau mau makan beras silahkan”, Jung Min mengaduk sup yang sudah mulai mengeluarkan aroma sedap ”Wah... sebentar lagi matang, heh magne, sebaiknya kita sarapan bersama... jangan sendiri-sendiri, araso?”

“Tapi hyung aku kan sudah berkeringat dan....”

“Jangan bahas keringat terus, nanti sup nya tidak enak”

“Hyung~”

***

“Hahhh... pagi pagi kepalaku sudah bau sampah begini....” Keluh Saengi

“Wah... hyung, apa kau melumuri sampah di kepala mu?”

“Kyu itu hanya ungkapan~”

“o.O ohhh”

“Sudahlah, saatnya sarapan mungkin mal sudah selesai masak”

“Iya aku lapar sekali, lihat tangan ku mulai berdansa”, Pamer Kyu

“Apa itu lawakan Kyu?”

“Kenapa? Tidak lucu yah hyung?”

“Tidak”

“Hyung~”

***

“Ye... Hyun Joong, kau sedang mengepel? Tumben...”

“Bukan, hanya berkomunikasi dengan lantai”

“Wah, Hyun hyung ternyata punya keahlian khusus kenapa aku baru tahu yah?”,Komentar Kyu takjub

Hyun+Saengi = diam....

“Wheyo?”

“Sudahlah, Hyun sudah selesai ngepelnya?”

“Ne”

“Ke dapur yuk, mungkin Min sudah selasai masak”, Ajak Saengi

“Ne, gaja~”

***

Di meja makan telah tersusun rapi berbagai makanan mulai dari nasi sampai camilan lengkap dengan buah dan susu, semuanya Jung Min yang memasak.

“Yee, magne tumben kau hanya memelototi makanan?”, Tanya Hyun yang ingin tertawa melihat Joon yang hanya menatap makanan

“Ada satpamnya hyung”, Joon menunjuk Min yang langsung menyunggingkan bibirnya

“Wah... Mal, lengkap sekali menu kali ini...” Seru Hyun

“Kkkkk... “ Min nyengir kuda “oke semua sudah selesai bekerja, saatnya untuk...”,

“SARAPAAAAN!”, Tiba-tiba Joon teriak girang sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi menaikkan dan menurunkannya sampai tidak sadar

PRAAAANG....!

BRRAAAKK

BRUKKK

BRUKKKK

Ternyata jam tangan Joon tersangkut pada taplak meja yang berhasil membalikkan sarapan dan menghancurkannya seketika. Semua terdiam

“Ma... MAGNEEEEEEEEEEEE”, Teriak Jung Min kesal

“SARAPAAAAAAAAAAAAAANNNNYA”, Joon malah ikutan teriak

“Aduhhh... padahal aku sudah lapar sekali~”, Keluh Kyu

“Haduuhh”

“Magne kau selalu membuat ku kesal!”, Gerutu Jung Min

“Mianeyo hyung, itu karena aku terlalu bersemangat...”

“Sudahlah jangan ribut terus, kita makan di luar aja”, Ajak Hyun

“Tapi Hyun, aku sudah susah payah memasaknya”

“Mau bagaimana lagi, ya sudah, sarapan kali ini biar aku yang traktir”, Tawar Hyun

“Ye? Jongmalyo?”, Joon bersemangat lagi

“Ne”

“Oh iya, Hyun hyung kan baru ada pemotretan pasti dapat duit banyak deh, kkkkk” Komentar Joon “Berarti nanti aku bisa pesan yang mahal-mahal yah?”

“Dasar magne”, Komentar Saengi

“Kita ke resto mana hyung?”, Tanya Kyu

“Hmmmm terserah kalian saja”

“Resto Italy aja!”, Usul Jung Min

“Iya, masakan Italy kan enak-enak”, Komentar Joon “Wahhh, aku mau pesan spagettinya ah~”

“Tapi hyung, di sana tidak ada Topoki kan?”, Tanya Kyu

“Jelas tidak ada Kyu, kalau mau topoki di resto Kimbap mungkin ada deh... hadah”, Jawab Hyun

“Wah, sudah tidak jual yah”

“Bukan tidak jual tapi memang tidak ada”

“Hah? Kenapa?”

“Karena restoran Italy”

“Tapi kan di Italy ada orang Korea hyung”

“Udah ah Kyu cape...~”

***

“Wah... akhirnya sampai juga”

“Huh aku berkeringat nih”, Keluh Joon “Jung Min hyung pake nyuruh aku sendiri yang beresin ruang makan lagi, kejam”

“Itu salah mu sendiri tau”

“Sudah ah, pesan makanan dulu”, Sela hyun yang langsung memanggil pelayan

“Hm... aku pesan, spagetti trus minum nya Lemon Tea aja ”

“Wah... nado tapi aku tambah satu porsi Pizza panzzerotti nya yah!”, Seru Joon

“Aku pesan apa yah?”, Kyu mulai bingung

“Jangan pesan topoki”, Hyun Joong berbisik sambil senyam senyum

“Ah... aku tidak pesan topoki, tapi pesan seperti Hyun aja ah gomawoyo”,Pinta Kyu polos

“Kyu...”

“Kenapa hyung?”

“Lupakan”

“Aku pesan....” Min memperhatikan menu dengan seksama “bistecca a la florentina minumnya Orange Juice aja”

“Hm... minumnya aku juga pesan Orange Juice, tapi makanannya Burger Italian Panini aja, gomawoyo”

***

“Permisi, ini pesanan Anda... selamat makan~”

“Ne, gomawoyo”

“Wah... untunglah aku menghancurkan makanan Jung Min hyung, jadi kita bisa makan makanan yang menggiurkan ini”

“MAGNE!”

“Hehehehehe mianeyo hyung, aku hanya bercanda~”

“Wahh... nikmat sekali....”

“Sayangnya besok kita mulai aktif kerja lagi yah... aduh...”, Keluh Kyu

“Yah kalau tidak begitu, bagaimana kita bisa makan enak Kyu”, Jawab Saengi

“Ya ya”

“Setelah ini enaknya kemanya yah?”, Jung Min bergumam

“Dufan!”

“Joon, terlalu ramai~”, Komentar Hyun

“Bagaimana kalau memancing?”, Usul young Saeng “Kita sudah lama kan tidak memancing bersama?”

“Ah membosankan.... tidak mauuuuu”, Tolak Joon

“Aku setuju!”, Tegas Jung Min

“Ah, Jung Min hyung dan Young Saeng hyung suka dengan hal-hal yang membosankan yah~”

“Biarin!”, Sergah Jung Min

“Ayolah....”, Rengek Joon “Bagaimana kalau ke karaokean saja?”

“Terlalu ramai Joon, kau ingin kita di kenali dan buat keributan?”, Jelas Hyun sekali lagi

“Aku ada ide”, Tiba-tiba Kyu membuka mulut “Kita menyamar”

“Tidak mau!” Jawab Jung Min cepat “Aku tidak mau melakukan hal-hal aneh seperti itu, apa lagi kalau sampai ketahuan”

“Ya sudah, kita main petak umpet saja di rumah, bagaimana?”, Usul Kyu lagi

“Seru tuh!”, Teriak Joon “Aku setuju”

“Hadah... terserah kalian deh, setelah ini aku mau tidur saja di rumah”,Jawab Hyun

“Nado~”, Timpal Saengi

“Yah, lebih baik tidur”, Komentar Jung Min setuju

“Yah... yang main cuma aku dan Kyu hyung?”, Tanya Joon “Ah... kalian ikutlahhhhhhhh~”

“Tidak”

“Hyung~”

Setelah selesai makan SS501 kembali ke rumah mereka, dan berkat usaha keras Joon dan Kyu,akhirnya Hyun, Saengi dan Min akhirnya mengikuti permainan petak umpet dengan sangat-terpaksa-sekali, walau akhirnya mereka sangat menikmati permainan anak-anak itu, tawa terpecah ketika salah dari mereka kalah dan harus jaga, si petak umpet jugalah selanjutnya yang menutup akhir pekan mereka dengan tawa riang, dan esoknya akan kembali menghadapi dunia entertainment yang keras.



Benhil-Slipi

Benhil - Slipi
Cast: SS501
"please don't reposting without my permission"


“Selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik , kakak-kakak, semuanya... semoga perjalanan anda menyenangkan, baiklah kami akan menyanyikan beberapa lagu, dan mengharapkan recehan dari bapak ibu sekalian, terimakasih”, Kim Hyun Joong mengakhiri sambutannya

Mereka mulai mengalunkan lagu, Young Saeng, Jung Min, dan Kyu Jong menyanyi sedangkan Hyun Joong memainkan gitar, Hyung Joon memukul gendang sambil ikut menyanyi juga, mereka mengalunkan lagu Warning. Mereka begitu menguasai setiap ketukan dan tekanan nada di dalam lagu itu, lagu itu terasa asing di telinga setiap penumpang, apalagi menggunakan bahasa yang sebagian besar tidak mengetahui bahasa apa yang mereka gunakan di dalam lagu itu, namun mendengar suara, musik, dan nada-nada indah yang mereka alunkan menarik perhatian para penumpang itu. Beberapa menit kemudian mereka mengakhirinya karena telah sampai di Benhil.

“Baiklah bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, dan adik-adik demikian lah lagu dari kami, mohon recehannya”, Kyu Jong mengakhiri sambil membawa bungkus bekas permen yang besar dan menyodorkannya kepada setiap penumpang untuk memberikan recehan mereka, hampir semua dari penumpang memberikan uang kecil mereka, Kyu tersenyum senang setelah itu berjalan ke depan bis menuju teman-temannya yang bersiap untuk turun.

***

“Kita istirahat di sini dulu~”, Ajak Joon yang langsung duduk di bawah halte busway

“Hari ini dapat berapa?”, Tanya Jung Min kepada Kyu yang sedang menghitung uang hasil ngamen mereka

“Baru dapat Rp.25000,.”

“Haduuuhh kalau begini kapan kita bisa kembali ke Korea?”, Keluh Hyun Joong “Sudahlah... hari ini kita harus lembur”

“Huuhh...hyung, memangnya kapan tidak lemburnya?” Keluh Joon

“Sudahlah... lakukan saja kalau ingin pulang”, Ujar Young Saeng

“Untung kita sudah di latih jadi pengamen sebelumnya”, Ujar Kyu

“Untung apanya hyuuung~”

Mereka semua, terdiam dalam pikiran masing-masing. Dan, hal yang sebenarnya telah terjadi kepada mereka adalah.............

[FLASH BACK]

“Aduuh Jung Min... bukannya tadi kita arah sana?”, Tanya Hyun Joong

“Bukan, tapi arah sini~”, Jung Min masih yakin dengan perkiraannya”Lihat! Tadi kita semua berhenti di sini...aku lihat jembatan itu”

“Hyung~jembatan seperti itu banyak sekali di sini~”, Komentar Joon “Haduuhh... kenapa DSPEnter melakukan rencana aneh begini yah... menyamar jadi pengamen segala~”

“Tapi sepertinya kita cocok juga jadi pengamen”, Jawab Kyu polos

“Hyung saja yang jadi pengamen!”

“Kau saja ahh”, Tolak Kyu serius

“Heehh~”, Joon melirik Kyu “Oh ya, Kyu Hyung, bawa hp tidak?”

“Karena ku pikir kita sedang menjadi pengamen, jadi aku tidak bawa hp seperti pengamen biasanya dan sekalian saja meninggalkan dompet ku”

“Hyung... kau benar-benar ingin jadi pengamen ya sepertinya”, Keluh Joon

“Hp dan dompet ku tertinggal di van karena terburu-buru tadi... aduuh”, Keluh Hyun

“Young Saeng Hyung dan Jung Min hyung di rampok preman-preman, haduuhh sial sekali... ternyata Jakarta lebih seram daripada Seoul”

“Heeh.. kau sendiri... bisa-bisanya meninggalkan hp di toilet hotel”, balas Jung Min kepada Joon

“Sudahlah... kita tunggu sampai besok, mungkin pihak DSP akan mulai mencari kita..., tapi apa kalian benar-benar tidak ingat no telepon mereka? Penerjemah Park misalnya?”,Tanya Hyun Joong yang di sambut dengan gelengan teman-temannya.

“Aku lapar”, Tiba-tiba Young Saeng bersuara

“Ya... hanya Joon yang bawa dompet, kita pakai uang mu dulu, nanti kami ganti deeh”, Rayu Jung Min

“Uang kuu~”, Joon tidak bisa berkata apa-apa lagi

Sampai esok harinya dan esok harinya lagi mereka belum di temukan

[FLASH BACK END]

“Sebaiknya kita segera menyeberang lewat jembatan penyeberangan, sepertinya 5 menit lagi bis 213 akan lewat” Ujar Young Saeng

“Wah.. .tahu dari mana hyung?” Tanya Joon ingin tahu

“Feeling”

Semua terdiam

Setelah mereka sampai di seberang, bis 213 segera muncul

“Wah... Young Saeng! Feeling mu benar”, Seru Hyun Joong, Young Saeng hanya diam namun menunjukkan tatapan apa-aku-bilang-benar-kan

Mereka segera menaiki bis yang ternyata telah di isi oleh pengamen lain, yang langsung menatap sinis kepada SS501 karena mengetahui bahwa mereka juga pengamen, karena tidak mengerti arti tatapan itu SS501 tetep meneruskan kegiatan mereka sampai akhirnya mereka di dorong keluar oleh 4 orang kelompok pengamen itu. Sehingga mereka sekarang berada di luar bis dan berada tepat di depan halte bis.

“Heehh! Lo pada ngapain tetep di bis tadi HHAAAHH?”, Salah seorang pengamen kumal berambut sebahu menyergah ke arah Hyun Joong, Young Saeng yang melihatnya segera menyingkirkan cengkraman tangan pria itu dari bahu Hyun

“Kau bilang apa?”, Tanya Young Saeng menggunakan bahasa Korea, empat pengamen itu malah terdiam bingung

*Sebenarnya pada saat mengamen mereka menghapal kata-kata yang akan di ucapkan sebelumnya dalam bahasa Indonesia kekekeke aneh yah?^^Biariiin!*

“Heehh kalian tidak tahu kami siapa haaah? Sebentar lagi kami akan terkenal! Kalian tidak akan ku berikan tanda tangan!”, Sergah Joon

“Kau tidak perlu bicara sepanjang itu, percuma”, Komentar Jung Min

“Yah, mereka tentu tidak mengerti apa yang kita katakan”, Timpal Young Saeng yang baru menyadari perbuatannya

Empat orang pengamen itu semakin bingung melihat perbincangan SS501

“Hahh dasar kalian pengamen-pengamen aneh! Tidak bisa yah pakai bahasa Indonesia aja!?”, Salah seorang pengamen angkat bicara, kini SS501 yang balik kebingungan “Aneh deh! Jarang banget ada rombongan orang Chinese ngamen”

“Udah lah bro, ribet lo ngurusin orang-orang aneh ini, cabut aja deh!”, Ajak temannya, dan akhirnya mereka meninggalkan SS501

Hyun Joong berjalan menuju bangku halte bis, dan di ikuti oleh yang lain.

“Ahh~ aku sudah lelah hyung, kita mau sampai kapan begini terus... sudah seminggu loohh~” Rengek Joon kepada Young Saeng

“Sudahlah... aku juga sudah lelah harus tidur di jalanan terus... nyamuknya banyak sekali”, Young Saeng menunjukkan bentolan-bentolan merah di tangannya

***

“Aduuh... panas yah Jeng”, Ujar seorang yang menggunakan pakaian super norak dan mini kepada empat orang temannya yang juga berpenampilan sama

“Iya nih Jeng, kita berhenti di halte aja dulu yuk, ntar kita sambung lagi...”

“Ehh... tunggu, lihat tuh... wahh ada cowo-cowo cakeeep lagi nangkring di halte... aduhh... samperin yuk jeng!”, Salah seorang dengan pakaian mini serba merah menunjuk ke arah SS501

“Yuukk mari~”

“Waaahh abang-abang ganteng lagi pada nunggu bis yah”

“Ya ampuuuun!! Demi banci-banci se-Indonesia baru kali ini eke ketemu cowo-cowo cakep kaya begini! Kya... kya... kya...”, Seru seorang banci yang barpakaian serba orange

SS501 terlihat kebingungan dan takut, apalagi ketika para banci mulai memegang wajah mereka. Tentu saja SS501 tahu kalau makhluk-makhluk itu adalah banci, karena banci-banci Korea tidak jauh berbeda dengan banci-banci yang ada di Indonesia *bener ga sih*

“Hyuuung... aku bisa pingsaaan”, Suara Joon mulai bergetar

“Aku... aku... aku”, Young Saeng terbata-bata

“Mereka mau apa yah?”, Kyu malah heran

“Su... sudahlah”, Hyun Joong bicara seakan lehernya tercekat sesuatu “Dalam hitungan ketiga segera lari kearah kiri”, Hyun Joong menunjuk arah Plaza Semanggi

“Tunggu... larinya setelah hitungan ketiga atau sebelumnya?”, Tanya Kyu

“Kyu... bukan saatnya untuk bercanda”

“Aku sedang tidak bercanda looohh...”

“Aigooo”

“Biar aku saja”, Jung Min menengahi “hana... dul... set! Gaja!!”

Mereka lari sekuat tenaga yang langsung di kejar para banci yang jatuh cinta itu dengan penuh hasrat ingin memiliki *hiyyy ga tega aq ngetiknya*

Mereka berlari mengikuti Jung Min ke arah Plaza Semanggi, melihat satpam yang stand by para banci tidak berani memasuki area plaza

“Haah-haaah”, Young Saeng terengah-engah “Sepertinya mereka tidak berani masuk ke area plaza”

“Hahh~merepotkan saja...”, Hyun Joong memukul pelan lututnya yang pegal

“Heeeh?! Itu kan...”, Joon menunjuk ke arah cafѐ, semua hyung nya melihat apa yang membuat Joon terkejut

“Yaaahh! Bukankah itu penerjemah Park dan para kru?”, Hyun Joong kebingungan

“Lha... kenapa begitu santai? Tidak mencari kita?”, Timpal Jung Min

“Mereka sepertinya minum cappucino...”

“Bukan itu intinya Kyu...”, Hyun Joong menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

“Sebaiknya kita hampiri saja”, Usul Young Saeng, yang dilangsung di setujui

Mereka berjalan memasuki cafѐ dan menghampiri penerjemah Park dan para kru

“Heii... kenapa kalian tenang sekali?”, Tanya Hyun Joong tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu

“Ah... kalian sudah datang...”, Penerjemah Park tampak santai sekali

“Maksud anda apa? Kami sudah seminggu tidak bersama kalian dan kalian sama sekali tidak mencari kami, malah bersantai-santai di sini...”, Jung Min mulai tidak sabar

“Aduhh sebaikanya kalian duduk dulu... kalian pasti sangat lelah, saya akan menjelaskannya nanti”, Penerjemah Park menenangkan dan memesan beberapa cappucino untuk SS501

“Apa ku bilang, mereka benar-benar sedang meminum cappucino”, Bisik Kyu kepada Hyun Joong yang hanya bisa menghela nafas

“Begini... sebenarnya selama seminggu ini kami tetap mengawasi kalian”, Penerjemah Park memulai

“APA?!”, Seru SS501 kaget

“Maaf... maaf... ini semua perintah atasan, agar kalian benar-benar berusaha sebagai satu kelompok, saling menguatkan dan melindungi”, Penerjemah Park menyeruput cappucino miliknya “Dan satu hal lagi... para preman yang merampok Jung Min dan Young Saeng itu adalah anggota kita, semua itu agar kalian dapat berusaha sungguh-sungguh”

“Kalau begitu, bagaimana dengan para pengamen yang mendorong kami keluar dari bis?”, Tanya Hyun Joong

“Dan para banci-banci mengerikan itu??!!”, Joon tiba-tiba histeris

“Pengamen? Banci? Saya tidak tahu itu? Memangnya ada apa?”

“Sepertinya bukan”, Simpul Young Saeng

“Yahhh... apapun itu kalian sudah melewati latihan terakhir... dan kalian akan memulai debut bulan Juni besok”, Ujar penerjemah Park

“APAAA?!”, SS501 terkejut -lagi- kali ini roman muka mereka berbeda dari sebelumnya, mereka tampak bahagia

“Setelah ini kita akan kembali ke hotel, dan esok paginya kita kembali ke Korea”, Lanjut penerjemah Park

SS501 tidak mampu menyembunyikan tawa mereka yang langsung meledak seketika, memecahkan suasana cafѐ yang tenang dan hangat . Paginya mereka telah stand by di bandara untuk berangkat ke Korea, selanjutnya melakukan debut mereka, berbagai kegiatan yang sangat menyita waktu mereka lakukan setiap hari, semakin hari jadwal mereka semakin padat. SS501 yang dulu kecil kini berkembang menjadi sangat besar dan berhasil memasuki ribuan hati para fans. Namun mereka tetaplah SS501 yang dulu, SS501 yang penuh dengan rasa hangat dan kebersamaan.





Magic Valentine


Magic Valentine

Cast : SS501, Jang Ri In, Jesica[SNSD], Sunny [SNSD], Tiffany [SNSD]
"please don't reposting without my permission"






“Whaaaw...”
“Indah sekali Jesica...!”, Seru Sunny “Tapi, sweater ini apa benar kau yang buat?”
“Hm... itu”, Jesica terlihat gugup “Te... tentu saja!”
“Kau yakin?”, Tiffany menunjukkan tampang curiga
“Yah... kau bahkan menjahit kancing baju saja tidak bisa, bagaimana merajut sweater?”, Tambah Sunny
“A... aku memang membelinya! Kenapa?!”, Akhirnya Jesica mengaku
“Tuh kan...”, Tiffany tersenyum “Sunny, apa yang akan kau berikan buat valentine besok kepada ‘soulmate’ mu itu?” Kata-kata soulmate membuat Jesica dan Tiffany tertawa cekikikan karena jelas-jelas mereka baru saja bertengkar
“Entahlah... aku bingung”, Jawab Sunny manyun “Kau sendiri?”
“Hmh... aku akan memberikan coklat spesial untuknya... dan...”, Tiffany membuat keduanya penasaran “Aku akan merebut ciuman pertamanya! HAHAHAHA”
Jesica dan Sunny meringis mendengar pernyataan Tiffany “Kau kenapa sih mau berpacaran dengan cowok cupu seperti dia? Martabat kita sebagai trio beauty di SMA bisa hancur tau!”, Ujar Jesica yang tidak setuju yang di sambut dengan anggukan Sunny ”Apa kau benaran menyukainya?”
“Hello girl... aku hanya bosan saja berpacaran dengan pria banyak gaya, sekali-kali mencoba yang ‘berbeda’ tidak apa kan? Hahahah! Nanti kalau sudah bosan aku bisa mencampakkannya”, Jawaban Tiffany di sambut tawa cekikikan oleh keduanya
“Hahh... kenapa SS501 hari ini tidak masuk yah?”, Tanya Sunny
“Pasti senang sekali melewati hari valentine bersama mereka”, Harap Tiffany
“Hyahhh... geng cowok-cowok keren itu, pasti sedang sibuk pemotretan atau apalah... heehh... kenapa sulit sekali mendapatkan salah seorang di antara mereka yah...”, Keluh Jesica yang di setujui oleh temannya
Tiga gadis itu berpindah dari taman menuju kelas XII.Ipa1, mereka sering kesana untuk tujuan tertentu karena kelas mereka ada di sebelah, yaitu XII.Ips4 dan sesampainya di dalam mereka melihat seorang wanita dengan rambut yang di ikat kebelakang dan kacamata tebal yang menggantung di wajahnya sedang sibuk mengerjakan tugas Kimia, tiga gadis itu menghampirinya
“Hya! Jang Ri In! Tugas matematika kami apa sudah selesai?! Haah?! Kenapa kau mengerjakan yang lain?!”, Sergah Jesica sambil memukul keras meja dimana Jang Ri In berada yang membuatnya sangat terkejut, dan segera merogoh tas dan memberikan tiga buah buku tulis
“Hm...”, Tiffany melihat hasil kerja Ri In “Sepertinya sudah selesai semua”
“Heeh!! Awas kalau sampai ada yang salah! Tamatlah kau!”, Sunny mengancam, Jang Ri In hanya menunduk ketakutan “Let’s go...”, Ajaknya kemudian, orang orang yang ada di kelas hanya bisa menatap mereka, tidak berani menegur
“Ah... tunggu, kau Jang Ri In... besok valentine, apakah ada orang yang menemani mu ke acara valentine day sekolah?”, Tanya Jesica sambil menyeringai, yang langsung di jawab oleh Tiffany
“Kau bicara apa?! Tentu saja ada!”, Keduanya melirik Tiffany “Buku-buku Kimianya yang aneh itu, dasar nert! Lihatlah wajah dan penampilannya yang tak terrawat itu! Hahahaha!”, Mereka tertawa
“Sudah ah... ke kelas yuk, yang penting dia sudah mengerjakan tugas kita”, Ajak Sunny kemudian, dan meninggalkan Jang Ri In yang masih menunduk
Ri In kembali mengerjakan tugas Kimianya, sendiri, dia adalah gadis yang selalu sendiri tak punya teman, apalagi sahabat
“Tenang Jang Ri In... sebentar lagi... sebentar lagi kau akan tamat dan meninggalkan SMA yang memuakkan ini, tapi valentine? Benar hanya mimpi saja... menatapnya saja aku tidak berani... biarlah hanya melihatnya saja aku sudah merasa puas, dia orang yang membuatku tetap bisa bertahan di sekolah ini”
Jam pelajaran telah usai semua siswa berhamburan untuk pulang, Ri In berjalan menuju toko majalah langganannya yang berada tepat di depan sekolahnya
“Annyong haseyo ajossi...”
“Ah... Ri In sudah datang? Ini, sudah ku sisihkan untuk mu, wahh... edisi kali ini cepat sekali habis terjual...”
“Wha... SS501, ada berita apa ya?!”, Ri In tersenyum senang “Gomwoyo ajossi...” Ri In membayarnya dan berpamitan. Sepanjang jalan menuju rumah dia terus memandang majalah itu, dan tiba-tiba seorang wanita tua berdiri di depannya
“Hei... agassi, belilah coklat ini... hanya 700won, tapi pasti rasanya enak”, Wanita itu menyodorkan sebungkus coklat dengan bungkusan berwarna coklat dengan pita pink yang cantik menghiasinya, Ri In sebenarnya tidak ingin membeli namun karena kasihan melihat wanita tua itu akhirnya dia membelinya
***
“Annyonghaseyooo”
“Ah... Ri In, kau sudah pulang” Sambut omma yang sedang memasak
“Ne, omma”, Ri In berjalan menuju kamar, mengganti baju dan kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasurnya yang empuk, kemudian mengambil tasnya mengeluarkan majalah yang baru saja di belinya, dan kemudian mengeluarkan sebatang coklat, memandangnya
“Hahhh... untuk siapa?”
Ri In kembali merebahkan tubuhnya dan membuka lembar-demi lembar majalah itu sambil tersenyum, beberapa saat kemudian perutnya mulai terasa lapar, karena malas beranjak akhirnya dia memakan coklat itu sambil terus membaca majalah hingga tertidur
***
“Hei... kau, bangun...”, Omma Ri In mengguncang sesosok tubuh wanita yang cantik anggun dan semampai dengan kulit yang putih bersih
Gadis itu masih mengerjap-ngerjap “Omma, kenapa?”
“Siapa kau? Siapa omma mu? Kenapa ada di kamar Ri In? Kau temannya? Kapan kau masuk? Banguun... mana Ri In?”, Omma tampak kebingungan
“Omma kenapa sih? Aku Ri In...”, Katanya masih mengerjap “Aduuh... kenapa kacamata ini kabur? Apa mau tambah lagi minusnya? Heehh...” Ri In melepaskan kacamatanya, dan entah kenapa terasa lebih terang. Sementara omma masih kebingungan, tubuh itu memang bukan seperti Ri In, tapi suara itu adalah suara anaknya. Omma langsung menarik Ri In ke arah kaca, Ri In hanya kebingungan dan setelah menyadari dia juga ikut bingung
“O...omma, i... itu si... siapa?”, Tanyanya gugup
“Benar, ternyata kau juga baru tahu... kau apa yang baru saja kau lakukan? Memakan pil apa, operasi plastik?Kenapa begitu cepat berubah? Tadi siang tidak begini...”, Tanya Omma
“Tidak ada...”, Jawab Ri In “Ah... tadi aku hanya memakan coklat dari seorang ibu tua, itu saja... dan anehnya kenapa mataku tidak kabur lagi ya?”
“Hehh... benarkah? Tapi... coklat?”, Omma semakin bingung “Ah... sudahlah, kan bukan terjadi sesuatu yang buruk, ayo cepat mandi sana”
***
“Omma, appa, aku berngkat dulu”, Pamit Ri In yang sudah lengkap dengan seragamnya
“Heeh... tunggu dulu, kau masih tetap mau berdandan seperti itu? Ckckckc anak ini benar-benar tidak memperhatikan penampilannya”, Omma menarik Ri In, membuka ikatanrambutnya dan menggeraikan rambut panjang Ri In yang lembut dan bergelombang , menyisirnya, dan hasilnya sangat sempurna.
***
Ri In berjalan dengan pelan memasuki gerbang sekolah dengan ragu karena penampilannya saat ini yang sangat jauh berbeda, sehingga dia tidak menyadari telah menjadi pusat perhatian setiap orang yang melihatnya
“Whaaawww... apakah dia murid baru? Cantik sekali...”, Bisik salah seorang wanita kepada temannya
Ri In hanya berjalan sambil menunduk dan terus menuju kelasnya saat memasuki pintu kelas Ri In menabrak seseorang hingga terjatuh
“Miann... mian...”, Katanya masih menunduk
Pria itu melihat ke arahnya dan empat orang temanya langsung menghampiri
“Hyun Joong ada apa?”, Tanya Hyung Joon
Mendengar nama Hyun Joong seseorang yang di sukainya diam-diam itu, Ri In langsung berdiri melihat Hyun Joong dan membungkuk meminta maaf sekali lagi
“Mi... mian...”, Ri In langsung pergi menuju bangkunya dan memukul kepalanyanya
Hyun Joong terdiam sesaat setelah melihat Ri In, begitu pula dengan ke empat temannya
“Aigooo... apa dia murid baru? Aku baru melihatnya, cantik sekali”, Jung Min masih bengong
“Tapi, dia duduk di bangku si...si... ah, Jang Ri In...”, Young Saeng melirik Ri In “Tapi, dia kan bukan Ri In... aneh”
“Iya... aneh...”, Timpal Kyu Jong “Hyun Joong, apa kau sempat berbicara dengannya?”, Kyu Jong bertanya namun tidak di jawab Hyun Joong hanya diam
“Hyun Joong...”
“Hyun Joong...”
“KIM HYUN JOONG!!”, Teriak Jung Min akhirnya, yang membuat Hyun Joong kaget setengah mati
“Aisshh! Kenapa kau berteriak?! Membuat ku kaget saja...”
“Kau sudah di panggil berkali-kali oleh Kyu Jong tapi kau malah terus melamun”, Bela Jung Min “Hm... apa kau terpesona melihat wanita tadi heeh?”, Jung Min menatap nakal
“Ah... sudahlah, ayo ke kantin”, Ajak Hyun Joong, dan mereka mengikutinya
***
“Hyahhh... lapar sekali”, Ujar Hyung Joon sambil melahap mienya
“Hahh... dasar kau ini”, Young Saeng menatap Hyung Joon “Pelan-pelan makannya”
Seperti biasa, tempat dimana ada SS501 itu adalah tempat dimana para wanita berkerumun untuk melihatnya, dan berteriak-teriak ketika salah seorang anggota memberikan senyuman begitu pula dengan geng trio beauty itu
“Joongie~”, Sapa Jesica “Apakah aku boleh makan di sebelah mu?”
“Di sebelah ku sudah ada orang, mian”, Jawab Hyun Joong dingin, Jesica hanya merengut dan duduk di tempat lain bersama kedua temannya itu
“Hahh... mie hitam di kantin ini memang tidak ada yang bisa menandinginya!”, Seru Hyung Joon yang masih terus melahap mienya
“Yah... kemarin kau juga bilang begitu saat memakan mie hitam yang ada di Jeju, dasar”, Komentar Hyun Joong “Hahh... aku duluan yah, berisik sekali di sini”, Lanjut Hyun Joong sambil meninggalkan kantin. Dan berjalan menuju kelas yang sepi, karena pagi hari biasanya sebagian besar siswa ada di taman atau kantin
Hyun Joong memasuki kelas dan melihat Jang Ri In yang sibuk membaca bukunya, Hyun Joong ragu, namun berusaha untuk jalan menghampirinya
“Ehem... permisi”, Sapa Hyun Joong, Ri In yang menoleh langsung kaget melihat Hyun Joong berada di depannya sedang duduk menghadapnya
“H...Hyun... ada apa?”, Ri In berusaha menyembunyikan kegugupannya
“Kau... Jang Ri In?”
“Ya...”
“Benarkah?”, Hyun Joong tersenyum senang
“Ya... kenapa?”
“Tidak, hm... nanti, kau ikut bersamaku ke acara valentine day di sekolah yah? Ok?”, Tanya Hyun Joong
“A... apa?!”, Ri In terperangah menatap Hyun joong, namun Hyun Joong hanya tersenyum
“Baiklah, besok aku akan menjemputmu... bye”, Hyun Joong mengacak lembut rambut Ri In yang masih bengong tak percaya, Hyun Joong berjalan keluar kelas. Setelah sampai di luar Hyun Joong bersandar di tembok dan mengelus-elus dadanya
“Aissssh... jantung ku hampir copot”, Gumamnya
***
“Nanti, kau ikut bersamaku ke acara valentine day di sekolah yah? Ok?”
Ri In, duduk di atas ranjangnya dan terus memikirkan perkataan Hyun Joong kemarin
“Dia sebenarnya kenapa? Tiba-tiba saja...”, Ri In berbicara sendiri, dan kemudian melihat jam sudah jam 07:30pm acaranya jam 08:00pm, Ri In masih tidak yakin tapi akhirnya dia membuka lemarinya dan mengeluarkan gaun hadiah ulang tahunnya yang di berikan omma dan appa bulan kemarin, gaun pink sebatas atas lutut dengan bawahan gembung seperti bunga yang memperlihatkan kakinya jenjangnya dan di tambah dengan sepatu hak tinggi berwarna putih, dan membiarkan rambutnya yang indah tergerai, omma menghampirinya
“Wah... akhirnya putri ku merayakan valentine...”, Omma tersenyum “Hey, kenapa wajah mu polos saja? Dasar kau ini”, Omma mengambil peralatan make up dan memoles Ri In sedikit dan hasilnya sangat luar biasa mereka sendiri terkejut melihatnya
“Omma”, Ri In mulai berbicara “Apakah dia benaran akan datang? Atau hanya mempermainkan ku saja?”
“Kalau dia berani mempermainkan putriku yang cantik ini aku akan menghajarnya!”, Jawab omma dengan sangat yakin Ri In tersenyum
“Ri In...”, Seru appa dari balik pintu kamar “Teman mu datang”
DEG!
“Cepat sana”, Suruh omma, Ri In berjalan ragu menuju ruang tamu
Di ruang tamu terlihat seorang pria dengan pakaian formal jas abu-abu yang mengkerucut kebawah dengan rompi hitam didalam sebagai lapis kedua yang melapisi kemeja putih dan dasi pita yang melekat di kerahnya, benar-benar seperti seorang pangeran. Beberapa saat kemudian Ri In sudah ada di depan Hyun Joong, penampilan Ri In kemabali membuat Hyun Joong terdiam seperti saat dia melihatnya kemarin di pintu kelas.
***
“Haduuuhh... Hyun Joong lama sekali... kemana dia?”, Keluh Kyu Jong
“Atau jangan-jangan dia memiliki pasangan malam ini...”, Terka Young Saeng
“Wha... kejam sekali, tidak memberi tahu kita”, Timpal Hyung Joon
Tiba-tiba trio beauty menghampiri mereka
“Hm... Jung Min, apakah kau melihat Joongie?”, Tanya Jesica “Apa dia tidak datang?”
“Hyah... kalian, pergi sana sama pacar kalian”, Jawab Jung Min yang langsung di sambut dengan wajah manyun Jesica.
Beberapa saat kemudian perhatian mulai teralihkan oleh kehadiran sepasang pria dan wanita yang berjalan bersamaan bak seorang putri dan pangeran
“Jo... Joongie...”, Jesica kaget “Siapa wanita itu?!”, Tanya Jesica kepada Hyun Joong yang kini bergabung bersama teman-temannya dengan Ri In yang ada di sebelahnya
“Kau... tidak mengenalnya?”, Tanya Hyun Joong kepada Jesica yang semakin kebingungan “Dia... gadis yang sering kau suruh untuk menyelesaikan tugas kalian”, Jawab Hyun Joong yang langsung membuat tiga orang itu kaget, begitu pula dengan ke empat teman Hyun Joong
“Ja... Jang Ri... In?”, Tanya Jesica tidak yakin
“Ne”, Jawab Hyun Joong singkat dan langsung meninggalkan mereka dan berjalan ke arah pentas menghampiri sebuah piano
“Aku... akan memainkan sebuah lagu, untuk seseorang yang aku sukai...”, Kata Hyun Joong setelah duduk di depan sebuah piano, yang membuat kasak-kusuk
“Aku menyukainya... sejak pertama menginjakkan kaki di sekolah ini, entah kenapa... sekarang aku semakin menyukainya... hati ku seolah akan meledak”, Lanjut Hyun Joong dan mulai mengalunkan sebuah musik yang indah, membuat hatimu tenang indah sekali. Semua hanyut kedalamnya meski masih menyimpan pertanyaan mengenai gadis yang di sukai si pemain piano itu. Semua terhanyut, kecuali Ri In, Ri In yang kini remuk dan patah hati tanpa terasa airmatanya mengalir deras, pangeran itu akhirnya semakin jauh darinya tak akan pernah dapat di jangkaunya lagi. Ri In tertunduk untuk menyembunyikan airmata yang tidak dapat di tahan. Hyun Joong selesai memainkan piano dan berjalan menuruni panggung, semua mata tertuju padanya. Hyun Joong berjalan mendekati Ri In yang masih tertunduk
“Ri In...”
“Jang Ri In...”
Ri In melihat Hyun Joong yang kini berada tepat di hadapannya, melihatnya dan tersenyum, Hyun Joong mendekati Ri In lagi
“Ri In... saranghe...”
Ri In terdiam, darahnya seakan berhenti mengalir. Tidak percaya. Menganggap semuanya hanya lelucon
“Ri In...”
Hyun Joong mendekatkan wajahnya kearah Ri In. Suasana semakin hening. Ri In tidak dapat bergerak, sampai bibir Hyun Joong menyentuh lembut bibirnya, Ri In kembali menangis setelahnya yang kemudian di peluk oleh Hyun Joong. Semua yang ada di dalam ruangan itu terperangah melihat kejadian itu, terutama trio beauty yang terlihat sangat kecewa, dan merasa kalah.
“H... Hyun Joong... gomawoyo...”, Isak Ri In di balik pelukan Hyun Joong
“Terimakasih apanya?”, Hyun Joong bingung
“Karena sudah menyukai ku”
“Apa kau juga?”, Tanya Hyun Joong penasaran
“Tentu”, Hyun Joong tersenyum senang, dan mempererat pelukannya
Malam itu terasa manis buat mereka, manis dan ajaib, seperti coklat valentine yang di makan Ri In.