Minggu, 11 April 2010

Magic Valentine


Magic Valentine

Cast : SS501, Jang Ri In, Jesica[SNSD], Sunny [SNSD], Tiffany [SNSD]
"please don't reposting without my permission"






“Whaaaw...”
“Indah sekali Jesica...!”, Seru Sunny “Tapi, sweater ini apa benar kau yang buat?”
“Hm... itu”, Jesica terlihat gugup “Te... tentu saja!”
“Kau yakin?”, Tiffany menunjukkan tampang curiga
“Yah... kau bahkan menjahit kancing baju saja tidak bisa, bagaimana merajut sweater?”, Tambah Sunny
“A... aku memang membelinya! Kenapa?!”, Akhirnya Jesica mengaku
“Tuh kan...”, Tiffany tersenyum “Sunny, apa yang akan kau berikan buat valentine besok kepada ‘soulmate’ mu itu?” Kata-kata soulmate membuat Jesica dan Tiffany tertawa cekikikan karena jelas-jelas mereka baru saja bertengkar
“Entahlah... aku bingung”, Jawab Sunny manyun “Kau sendiri?”
“Hmh... aku akan memberikan coklat spesial untuknya... dan...”, Tiffany membuat keduanya penasaran “Aku akan merebut ciuman pertamanya! HAHAHAHA”
Jesica dan Sunny meringis mendengar pernyataan Tiffany “Kau kenapa sih mau berpacaran dengan cowok cupu seperti dia? Martabat kita sebagai trio beauty di SMA bisa hancur tau!”, Ujar Jesica yang tidak setuju yang di sambut dengan anggukan Sunny ”Apa kau benaran menyukainya?”
“Hello girl... aku hanya bosan saja berpacaran dengan pria banyak gaya, sekali-kali mencoba yang ‘berbeda’ tidak apa kan? Hahahah! Nanti kalau sudah bosan aku bisa mencampakkannya”, Jawaban Tiffany di sambut tawa cekikikan oleh keduanya
“Hahh... kenapa SS501 hari ini tidak masuk yah?”, Tanya Sunny
“Pasti senang sekali melewati hari valentine bersama mereka”, Harap Tiffany
“Hyahhh... geng cowok-cowok keren itu, pasti sedang sibuk pemotretan atau apalah... heehh... kenapa sulit sekali mendapatkan salah seorang di antara mereka yah...”, Keluh Jesica yang di setujui oleh temannya
Tiga gadis itu berpindah dari taman menuju kelas XII.Ipa1, mereka sering kesana untuk tujuan tertentu karena kelas mereka ada di sebelah, yaitu XII.Ips4 dan sesampainya di dalam mereka melihat seorang wanita dengan rambut yang di ikat kebelakang dan kacamata tebal yang menggantung di wajahnya sedang sibuk mengerjakan tugas Kimia, tiga gadis itu menghampirinya
“Hya! Jang Ri In! Tugas matematika kami apa sudah selesai?! Haah?! Kenapa kau mengerjakan yang lain?!”, Sergah Jesica sambil memukul keras meja dimana Jang Ri In berada yang membuatnya sangat terkejut, dan segera merogoh tas dan memberikan tiga buah buku tulis
“Hm...”, Tiffany melihat hasil kerja Ri In “Sepertinya sudah selesai semua”
“Heeh!! Awas kalau sampai ada yang salah! Tamatlah kau!”, Sunny mengancam, Jang Ri In hanya menunduk ketakutan “Let’s go...”, Ajaknya kemudian, orang orang yang ada di kelas hanya bisa menatap mereka, tidak berani menegur
“Ah... tunggu, kau Jang Ri In... besok valentine, apakah ada orang yang menemani mu ke acara valentine day sekolah?”, Tanya Jesica sambil menyeringai, yang langsung di jawab oleh Tiffany
“Kau bicara apa?! Tentu saja ada!”, Keduanya melirik Tiffany “Buku-buku Kimianya yang aneh itu, dasar nert! Lihatlah wajah dan penampilannya yang tak terrawat itu! Hahahaha!”, Mereka tertawa
“Sudah ah... ke kelas yuk, yang penting dia sudah mengerjakan tugas kita”, Ajak Sunny kemudian, dan meninggalkan Jang Ri In yang masih menunduk
Ri In kembali mengerjakan tugas Kimianya, sendiri, dia adalah gadis yang selalu sendiri tak punya teman, apalagi sahabat
“Tenang Jang Ri In... sebentar lagi... sebentar lagi kau akan tamat dan meninggalkan SMA yang memuakkan ini, tapi valentine? Benar hanya mimpi saja... menatapnya saja aku tidak berani... biarlah hanya melihatnya saja aku sudah merasa puas, dia orang yang membuatku tetap bisa bertahan di sekolah ini”
Jam pelajaran telah usai semua siswa berhamburan untuk pulang, Ri In berjalan menuju toko majalah langganannya yang berada tepat di depan sekolahnya
“Annyong haseyo ajossi...”
“Ah... Ri In sudah datang? Ini, sudah ku sisihkan untuk mu, wahh... edisi kali ini cepat sekali habis terjual...”
“Wha... SS501, ada berita apa ya?!”, Ri In tersenyum senang “Gomwoyo ajossi...” Ri In membayarnya dan berpamitan. Sepanjang jalan menuju rumah dia terus memandang majalah itu, dan tiba-tiba seorang wanita tua berdiri di depannya
“Hei... agassi, belilah coklat ini... hanya 700won, tapi pasti rasanya enak”, Wanita itu menyodorkan sebungkus coklat dengan bungkusan berwarna coklat dengan pita pink yang cantik menghiasinya, Ri In sebenarnya tidak ingin membeli namun karena kasihan melihat wanita tua itu akhirnya dia membelinya
***
“Annyonghaseyooo”
“Ah... Ri In, kau sudah pulang” Sambut omma yang sedang memasak
“Ne, omma”, Ri In berjalan menuju kamar, mengganti baju dan kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasurnya yang empuk, kemudian mengambil tasnya mengeluarkan majalah yang baru saja di belinya, dan kemudian mengeluarkan sebatang coklat, memandangnya
“Hahhh... untuk siapa?”
Ri In kembali merebahkan tubuhnya dan membuka lembar-demi lembar majalah itu sambil tersenyum, beberapa saat kemudian perutnya mulai terasa lapar, karena malas beranjak akhirnya dia memakan coklat itu sambil terus membaca majalah hingga tertidur
***
“Hei... kau, bangun...”, Omma Ri In mengguncang sesosok tubuh wanita yang cantik anggun dan semampai dengan kulit yang putih bersih
Gadis itu masih mengerjap-ngerjap “Omma, kenapa?”
“Siapa kau? Siapa omma mu? Kenapa ada di kamar Ri In? Kau temannya? Kapan kau masuk? Banguun... mana Ri In?”, Omma tampak kebingungan
“Omma kenapa sih? Aku Ri In...”, Katanya masih mengerjap “Aduuh... kenapa kacamata ini kabur? Apa mau tambah lagi minusnya? Heehh...” Ri In melepaskan kacamatanya, dan entah kenapa terasa lebih terang. Sementara omma masih kebingungan, tubuh itu memang bukan seperti Ri In, tapi suara itu adalah suara anaknya. Omma langsung menarik Ri In ke arah kaca, Ri In hanya kebingungan dan setelah menyadari dia juga ikut bingung
“O...omma, i... itu si... siapa?”, Tanyanya gugup
“Benar, ternyata kau juga baru tahu... kau apa yang baru saja kau lakukan? Memakan pil apa, operasi plastik?Kenapa begitu cepat berubah? Tadi siang tidak begini...”, Tanya Omma
“Tidak ada...”, Jawab Ri In “Ah... tadi aku hanya memakan coklat dari seorang ibu tua, itu saja... dan anehnya kenapa mataku tidak kabur lagi ya?”
“Hehh... benarkah? Tapi... coklat?”, Omma semakin bingung “Ah... sudahlah, kan bukan terjadi sesuatu yang buruk, ayo cepat mandi sana”
***
“Omma, appa, aku berngkat dulu”, Pamit Ri In yang sudah lengkap dengan seragamnya
“Heeh... tunggu dulu, kau masih tetap mau berdandan seperti itu? Ckckckc anak ini benar-benar tidak memperhatikan penampilannya”, Omma menarik Ri In, membuka ikatanrambutnya dan menggeraikan rambut panjang Ri In yang lembut dan bergelombang , menyisirnya, dan hasilnya sangat sempurna.
***
Ri In berjalan dengan pelan memasuki gerbang sekolah dengan ragu karena penampilannya saat ini yang sangat jauh berbeda, sehingga dia tidak menyadari telah menjadi pusat perhatian setiap orang yang melihatnya
“Whaaawww... apakah dia murid baru? Cantik sekali...”, Bisik salah seorang wanita kepada temannya
Ri In hanya berjalan sambil menunduk dan terus menuju kelasnya saat memasuki pintu kelas Ri In menabrak seseorang hingga terjatuh
“Miann... mian...”, Katanya masih menunduk
Pria itu melihat ke arahnya dan empat orang temanya langsung menghampiri
“Hyun Joong ada apa?”, Tanya Hyung Joon
Mendengar nama Hyun Joong seseorang yang di sukainya diam-diam itu, Ri In langsung berdiri melihat Hyun Joong dan membungkuk meminta maaf sekali lagi
“Mi... mian...”, Ri In langsung pergi menuju bangkunya dan memukul kepalanyanya
Hyun Joong terdiam sesaat setelah melihat Ri In, begitu pula dengan ke empat temannya
“Aigooo... apa dia murid baru? Aku baru melihatnya, cantik sekali”, Jung Min masih bengong
“Tapi, dia duduk di bangku si...si... ah, Jang Ri In...”, Young Saeng melirik Ri In “Tapi, dia kan bukan Ri In... aneh”
“Iya... aneh...”, Timpal Kyu Jong “Hyun Joong, apa kau sempat berbicara dengannya?”, Kyu Jong bertanya namun tidak di jawab Hyun Joong hanya diam
“Hyun Joong...”
“Hyun Joong...”
“KIM HYUN JOONG!!”, Teriak Jung Min akhirnya, yang membuat Hyun Joong kaget setengah mati
“Aisshh! Kenapa kau berteriak?! Membuat ku kaget saja...”
“Kau sudah di panggil berkali-kali oleh Kyu Jong tapi kau malah terus melamun”, Bela Jung Min “Hm... apa kau terpesona melihat wanita tadi heeh?”, Jung Min menatap nakal
“Ah... sudahlah, ayo ke kantin”, Ajak Hyun Joong, dan mereka mengikutinya
***
“Hyahhh... lapar sekali”, Ujar Hyung Joon sambil melahap mienya
“Hahh... dasar kau ini”, Young Saeng menatap Hyung Joon “Pelan-pelan makannya”
Seperti biasa, tempat dimana ada SS501 itu adalah tempat dimana para wanita berkerumun untuk melihatnya, dan berteriak-teriak ketika salah seorang anggota memberikan senyuman begitu pula dengan geng trio beauty itu
“Joongie~”, Sapa Jesica “Apakah aku boleh makan di sebelah mu?”
“Di sebelah ku sudah ada orang, mian”, Jawab Hyun Joong dingin, Jesica hanya merengut dan duduk di tempat lain bersama kedua temannya itu
“Hahh... mie hitam di kantin ini memang tidak ada yang bisa menandinginya!”, Seru Hyung Joon yang masih terus melahap mienya
“Yah... kemarin kau juga bilang begitu saat memakan mie hitam yang ada di Jeju, dasar”, Komentar Hyun Joong “Hahh... aku duluan yah, berisik sekali di sini”, Lanjut Hyun Joong sambil meninggalkan kantin. Dan berjalan menuju kelas yang sepi, karena pagi hari biasanya sebagian besar siswa ada di taman atau kantin
Hyun Joong memasuki kelas dan melihat Jang Ri In yang sibuk membaca bukunya, Hyun Joong ragu, namun berusaha untuk jalan menghampirinya
“Ehem... permisi”, Sapa Hyun Joong, Ri In yang menoleh langsung kaget melihat Hyun Joong berada di depannya sedang duduk menghadapnya
“H...Hyun... ada apa?”, Ri In berusaha menyembunyikan kegugupannya
“Kau... Jang Ri In?”
“Ya...”
“Benarkah?”, Hyun Joong tersenyum senang
“Ya... kenapa?”
“Tidak, hm... nanti, kau ikut bersamaku ke acara valentine day di sekolah yah? Ok?”, Tanya Hyun Joong
“A... apa?!”, Ri In terperangah menatap Hyun joong, namun Hyun Joong hanya tersenyum
“Baiklah, besok aku akan menjemputmu... bye”, Hyun Joong mengacak lembut rambut Ri In yang masih bengong tak percaya, Hyun Joong berjalan keluar kelas. Setelah sampai di luar Hyun Joong bersandar di tembok dan mengelus-elus dadanya
“Aissssh... jantung ku hampir copot”, Gumamnya
***
“Nanti, kau ikut bersamaku ke acara valentine day di sekolah yah? Ok?”
Ri In, duduk di atas ranjangnya dan terus memikirkan perkataan Hyun Joong kemarin
“Dia sebenarnya kenapa? Tiba-tiba saja...”, Ri In berbicara sendiri, dan kemudian melihat jam sudah jam 07:30pm acaranya jam 08:00pm, Ri In masih tidak yakin tapi akhirnya dia membuka lemarinya dan mengeluarkan gaun hadiah ulang tahunnya yang di berikan omma dan appa bulan kemarin, gaun pink sebatas atas lutut dengan bawahan gembung seperti bunga yang memperlihatkan kakinya jenjangnya dan di tambah dengan sepatu hak tinggi berwarna putih, dan membiarkan rambutnya yang indah tergerai, omma menghampirinya
“Wah... akhirnya putri ku merayakan valentine...”, Omma tersenyum “Hey, kenapa wajah mu polos saja? Dasar kau ini”, Omma mengambil peralatan make up dan memoles Ri In sedikit dan hasilnya sangat luar biasa mereka sendiri terkejut melihatnya
“Omma”, Ri In mulai berbicara “Apakah dia benaran akan datang? Atau hanya mempermainkan ku saja?”
“Kalau dia berani mempermainkan putriku yang cantik ini aku akan menghajarnya!”, Jawab omma dengan sangat yakin Ri In tersenyum
“Ri In...”, Seru appa dari balik pintu kamar “Teman mu datang”
DEG!
“Cepat sana”, Suruh omma, Ri In berjalan ragu menuju ruang tamu
Di ruang tamu terlihat seorang pria dengan pakaian formal jas abu-abu yang mengkerucut kebawah dengan rompi hitam didalam sebagai lapis kedua yang melapisi kemeja putih dan dasi pita yang melekat di kerahnya, benar-benar seperti seorang pangeran. Beberapa saat kemudian Ri In sudah ada di depan Hyun Joong, penampilan Ri In kemabali membuat Hyun Joong terdiam seperti saat dia melihatnya kemarin di pintu kelas.
***
“Haduuuhh... Hyun Joong lama sekali... kemana dia?”, Keluh Kyu Jong
“Atau jangan-jangan dia memiliki pasangan malam ini...”, Terka Young Saeng
“Wha... kejam sekali, tidak memberi tahu kita”, Timpal Hyung Joon
Tiba-tiba trio beauty menghampiri mereka
“Hm... Jung Min, apakah kau melihat Joongie?”, Tanya Jesica “Apa dia tidak datang?”
“Hyah... kalian, pergi sana sama pacar kalian”, Jawab Jung Min yang langsung di sambut dengan wajah manyun Jesica.
Beberapa saat kemudian perhatian mulai teralihkan oleh kehadiran sepasang pria dan wanita yang berjalan bersamaan bak seorang putri dan pangeran
“Jo... Joongie...”, Jesica kaget “Siapa wanita itu?!”, Tanya Jesica kepada Hyun Joong yang kini bergabung bersama teman-temannya dengan Ri In yang ada di sebelahnya
“Kau... tidak mengenalnya?”, Tanya Hyun Joong kepada Jesica yang semakin kebingungan “Dia... gadis yang sering kau suruh untuk menyelesaikan tugas kalian”, Jawab Hyun Joong yang langsung membuat tiga orang itu kaget, begitu pula dengan ke empat teman Hyun Joong
“Ja... Jang Ri... In?”, Tanya Jesica tidak yakin
“Ne”, Jawab Hyun Joong singkat dan langsung meninggalkan mereka dan berjalan ke arah pentas menghampiri sebuah piano
“Aku... akan memainkan sebuah lagu, untuk seseorang yang aku sukai...”, Kata Hyun Joong setelah duduk di depan sebuah piano, yang membuat kasak-kusuk
“Aku menyukainya... sejak pertama menginjakkan kaki di sekolah ini, entah kenapa... sekarang aku semakin menyukainya... hati ku seolah akan meledak”, Lanjut Hyun Joong dan mulai mengalunkan sebuah musik yang indah, membuat hatimu tenang indah sekali. Semua hanyut kedalamnya meski masih menyimpan pertanyaan mengenai gadis yang di sukai si pemain piano itu. Semua terhanyut, kecuali Ri In, Ri In yang kini remuk dan patah hati tanpa terasa airmatanya mengalir deras, pangeran itu akhirnya semakin jauh darinya tak akan pernah dapat di jangkaunya lagi. Ri In tertunduk untuk menyembunyikan airmata yang tidak dapat di tahan. Hyun Joong selesai memainkan piano dan berjalan menuruni panggung, semua mata tertuju padanya. Hyun Joong berjalan mendekati Ri In yang masih tertunduk
“Ri In...”
“Jang Ri In...”
Ri In melihat Hyun Joong yang kini berada tepat di hadapannya, melihatnya dan tersenyum, Hyun Joong mendekati Ri In lagi
“Ri In... saranghe...”
Ri In terdiam, darahnya seakan berhenti mengalir. Tidak percaya. Menganggap semuanya hanya lelucon
“Ri In...”
Hyun Joong mendekatkan wajahnya kearah Ri In. Suasana semakin hening. Ri In tidak dapat bergerak, sampai bibir Hyun Joong menyentuh lembut bibirnya, Ri In kembali menangis setelahnya yang kemudian di peluk oleh Hyun Joong. Semua yang ada di dalam ruangan itu terperangah melihat kejadian itu, terutama trio beauty yang terlihat sangat kecewa, dan merasa kalah.
“H... Hyun Joong... gomawoyo...”, Isak Ri In di balik pelukan Hyun Joong
“Terimakasih apanya?”, Hyun Joong bingung
“Karena sudah menyukai ku”
“Apa kau juga?”, Tanya Hyun Joong penasaran
“Tentu”, Hyun Joong tersenyum senang, dan mempererat pelukannya
Malam itu terasa manis buat mereka, manis dan ajaib, seperti coklat valentine yang di makan Ri In.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar