“Selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik , kakak-kakak, semuanya... semoga perjalanan anda menyenangkan, baiklah kami akan menyanyikan beberapa lagu, dan mengharapkan recehan dari bapak ibu sekalian, terimakasih”, Kim Hyun Joong mengakhiri sambutannya
Mereka mulai mengalunkan lagu, Young Saeng, Jung Min, dan Kyu Jong menyanyi sedangkan Hyun Joong memainkan gitar, Hyung Joon memukul gendang sambil ikut menyanyi juga, mereka mengalunkan lagu Warning. Mereka begitu menguasai setiap ketukan dan tekanan nada di dalam lagu itu, lagu itu terasa asing di telinga setiap penumpang, apalagi menggunakan bahasa yang sebagian besar tidak mengetahui bahasa apa yang mereka gunakan di dalam lagu itu, namun mendengar suara, musik, dan nada-nada indah yang mereka alunkan menarik perhatian para penumpang itu. Beberapa menit kemudian mereka mengakhirinya karena telah sampai di Benhil.
“Baiklah bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, dan adik-adik demikian lah lagu dari kami, mohon recehannya”, Kyu Jong mengakhiri sambil membawa bungkus bekas permen yang besar dan menyodorkannya kepada setiap penumpang untuk memberikan recehan mereka, hampir semua dari penumpang memberikan uang kecil mereka, Kyu tersenyum senang setelah itu berjalan ke depan bis menuju teman-temannya yang bersiap untuk turun.
***
“Kita istirahat di sini dulu~”, Ajak Joon yang langsung duduk di bawah halte busway
“Hari ini dapat berapa?”, Tanya Jung Min kepada Kyu yang sedang menghitung uang hasil ngamen mereka
“Baru dapat Rp.25000,.”
“Haduuuhh kalau begini kapan kita bisa kembali ke Korea?”, Keluh Hyun Joong “Sudahlah... hari ini kita harus lembur”
“Huuhh...hyung, memangnya kapan tidak lemburnya?” Keluh Joon
“Sudahlah... lakukan saja kalau ingin pulang”, Ujar Young Saeng
“Untung kita sudah di latih jadi pengamen sebelumnya”, Ujar Kyu
“Untung apanya hyuuung~”
Mereka semua, terdiam dalam pikiran masing-masing. Dan, hal yang sebenarnya telah terjadi kepada mereka adalah.............
[FLASH BACK]
“Aduuh Jung Min... bukannya tadi kita arah sana?”, Tanya Hyun Joong
“Bukan, tapi arah sini~”, Jung Min masih yakin dengan perkiraannya”Lihat! Tadi kita semua berhenti di sini...aku lihat jembatan itu”
“Hyung~jembatan seperti itu banyak sekali di sini~”, Komentar Joon “Haduuhh... kenapa DSPEnter melakukan rencana aneh begini yah... menyamar jadi pengamen segala~”
“Tapi sepertinya kita cocok juga jadi pengamen”, Jawab Kyu polos
“Hyung saja yang jadi pengamen!”
“Kau saja ahh”, Tolak Kyu serius
“Heehh~”, Joon melirik Kyu “Oh ya, Kyu Hyung, bawa hp tidak?”
“Karena ku pikir kita sedang menjadi pengamen, jadi aku tidak bawa hp seperti pengamen biasanya dan sekalian saja meninggalkan dompet ku”
“Hyung... kau benar-benar ingin jadi pengamen ya sepertinya”, Keluh Joon
“Hp dan dompet ku tertinggal di van karena terburu-buru tadi... aduuh”, Keluh Hyun
“Young Saeng Hyung dan Jung Min hyung di rampok preman-preman, haduuhh sial sekali... ternyata Jakarta lebih seram daripada Seoul”
“Heeh.. kau sendiri... bisa-bisanya meninggalkan hp di toilet hotel”, balas Jung Min kepada Joon
“Sudahlah... kita tunggu sampai besok, mungkin pihak DSP akan mulai mencari kita..., tapi apa kalian benar-benar tidak ingat no telepon mereka? Penerjemah Park misalnya?”,Tanya Hyun Joong yang di sambut dengan gelengan teman-temannya.
“Aku lapar”, Tiba-tiba Young Saeng bersuara
“Ya... hanya Joon yang bawa dompet, kita pakai uang mu dulu, nanti kami ganti deeh”, Rayu Jung Min
“Uang kuu~”, Joon tidak bisa berkata apa-apa lagi
Sampai esok harinya dan esok harinya lagi mereka belum di temukan
[FLASH BACK END]
“Sebaiknya kita segera menyeberang lewat jembatan penyeberangan, sepertinya 5 menit lagi bis 213 akan lewat” Ujar Young Saeng
“Wah.. .tahu dari mana hyung?” Tanya Joon ingin tahu
“Feeling”
Semua terdiam
Setelah mereka sampai di seberang, bis 213 segera muncul
“Wah... Young Saeng! Feeling mu benar”, Seru Hyun Joong, Young Saeng hanya diam namun menunjukkan tatapan apa-aku-bilang-benar-kan
Mereka segera menaiki bis yang ternyata telah di isi oleh pengamen lain, yang langsung menatap sinis kepada SS501 karena mengetahui bahwa mereka juga pengamen, karena tidak mengerti arti tatapan itu SS501 tetep meneruskan kegiatan mereka sampai akhirnya mereka di dorong keluar oleh 4 orang kelompok pengamen itu. Sehingga mereka sekarang berada di luar bis dan berada tepat di depan halte bis.
“Heehh! Lo pada ngapain tetep di bis tadi HHAAAHH?”, Salah seorang pengamen kumal berambut sebahu menyergah ke arah Hyun Joong, Young Saeng yang melihatnya segera menyingkirkan cengkraman tangan pria itu dari bahu Hyun
“Kau bilang apa?”, Tanya Young Saeng menggunakan bahasa Korea, empat pengamen itu malah terdiam bingung
*Sebenarnya pada saat mengamen mereka menghapal kata-kata yang akan di ucapkan sebelumnya dalam bahasa Indonesia kekekeke aneh yah?^^Biariiin!*
“Heehh kalian tidak tahu kami siapa haaah? Sebentar lagi kami akan terkenal! Kalian tidak akan ku berikan tanda tangan!”, Sergah Joon
“Kau tidak perlu bicara sepanjang itu, percuma”, Komentar Jung Min
“Yah, mereka tentu tidak mengerti apa yang kita katakan”, Timpal Young Saeng yang baru menyadari perbuatannya
Empat orang pengamen itu semakin bingung melihat perbincangan SS501
“Hahh dasar kalian pengamen-pengamen aneh! Tidak bisa yah pakai bahasa Indonesia aja!?”, Salah seorang pengamen angkat bicara, kini SS501 yang balik kebingungan “Aneh deh! Jarang banget ada rombongan orang Chinese ngamen”
“Udah lah bro, ribet lo ngurusin orang-orang aneh ini, cabut aja deh!”, Ajak temannya, dan akhirnya mereka meninggalkan SS501
Hyun Joong berjalan menuju bangku halte bis, dan di ikuti oleh yang lain.
“Ahh~ aku sudah lelah hyung, kita mau sampai kapan begini terus... sudah seminggu loohh~” Rengek Joon kepada Young Saeng
“Sudahlah... aku juga sudah lelah harus tidur di jalanan terus... nyamuknya banyak sekali”, Young Saeng menunjukkan bentolan-bentolan merah di tangannya
***
“Aduuh... panas yah Jeng”, Ujar seorang yang menggunakan pakaian super norak dan mini kepada empat orang temannya yang juga berpenampilan sama
“Iya nih Jeng, kita berhenti di halte aja dulu yuk, ntar kita sambung lagi...”
“Ehh... tunggu, lihat tuh... wahh ada cowo-cowo cakeeep lagi nangkring di halte... aduhh... samperin yuk jeng!”, Salah seorang dengan pakaian mini serba merah menunjuk ke arah SS501
“Yuukk mari~”
“Waaahh abang-abang ganteng lagi pada nunggu bis yah”
“Ya ampuuuun!! Demi banci-banci se-Indonesia baru kali ini eke ketemu cowo-cowo cakep kaya begini! Kya... kya... kya...”, Seru seorang banci yang barpakaian serba orange
SS501 terlihat kebingungan dan takut, apalagi ketika para banci mulai memegang wajah mereka. Tentu saja SS501 tahu kalau makhluk-makhluk itu adalah banci, karena banci-banci Korea tidak jauh berbeda dengan banci-banci yang ada di Indonesia *bener ga sih*
“Hyuuung... aku bisa pingsaaan”, Suara Joon mulai bergetar
“Aku... aku... aku”, Young Saeng terbata-bata
“Mereka mau apa yah?”, Kyu malah heran
“Su... sudahlah”, Hyun Joong bicara seakan lehernya tercekat sesuatu “Dalam hitungan ketiga segera lari kearah kiri”, Hyun Joong menunjuk arah Plaza Semanggi
“Tunggu... larinya setelah hitungan ketiga atau sebelumnya?”, Tanya Kyu
“Kyu... bukan saatnya untuk bercanda”
“Aku sedang tidak bercanda looohh...”
“Aigooo”
“Biar aku saja”, Jung Min menengahi “hana... dul... set! Gaja!!”
Mereka lari sekuat tenaga yang langsung di kejar para banci yang jatuh cinta itu dengan penuh hasrat ingin memiliki *hiyyy ga tega aq ngetiknya*
Mereka berlari mengikuti Jung Min ke arah Plaza Semanggi, melihat satpam yang stand by para banci tidak berani memasuki area plaza
“Haah-haaah”, Young Saeng terengah-engah “Sepertinya mereka tidak berani masuk ke area plaza”
“Hahh~merepotkan saja...”, Hyun Joong memukul pelan lututnya yang pegal
“Heeeh?! Itu kan...”, Joon menunjuk ke arah cafѐ, semua hyung nya melihat apa yang membuat Joon terkejut
“Yaaahh! Bukankah itu penerjemah Park dan para kru?”, Hyun Joong kebingungan
“Lha... kenapa begitu santai? Tidak mencari kita?”, Timpal Jung Min
“Mereka sepertinya minum cappucino...”
“Bukan itu intinya Kyu...”, Hyun Joong menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
“Sebaiknya kita hampiri saja”, Usul Young Saeng, yang dilangsung di setujui
Mereka berjalan memasuki cafѐ dan menghampiri penerjemah Park dan para kru
“Heii... kenapa kalian tenang sekali?”, Tanya Hyun Joong tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu
“Ah... kalian sudah datang...”, Penerjemah Park tampak santai sekali
“Maksud anda apa? Kami sudah seminggu tidak bersama kalian dan kalian sama sekali tidak mencari kami, malah bersantai-santai di sini...”, Jung Min mulai tidak sabar
“Aduhh sebaikanya kalian duduk dulu... kalian pasti sangat lelah, saya akan menjelaskannya nanti”, Penerjemah Park menenangkan dan memesan beberapa cappucino untuk SS501
“Apa ku bilang, mereka benar-benar sedang meminum cappucino”, Bisik Kyu kepada Hyun Joong yang hanya bisa menghela nafas
“Begini... sebenarnya selama seminggu ini kami tetap mengawasi kalian”, Penerjemah Park memulai
“APA?!”, Seru SS501 kaget
“Maaf... maaf... ini semua perintah atasan, agar kalian benar-benar berusaha sebagai satu kelompok, saling menguatkan dan melindungi”, Penerjemah Park menyeruput cappucino miliknya “Dan satu hal lagi... para preman yang merampok Jung Min dan Young Saeng itu adalah anggota kita, semua itu agar kalian dapat berusaha sungguh-sungguh”
“Kalau begitu, bagaimana dengan para pengamen yang mendorong kami keluar dari bis?”, Tanya Hyun Joong
“Dan para banci-banci mengerikan itu??!!”, Joon tiba-tiba histeris
“Pengamen? Banci? Saya tidak tahu itu? Memangnya ada apa?”
“Sepertinya bukan”, Simpul Young Saeng
“Yahhh... apapun itu kalian sudah melewati latihan terakhir... dan kalian akan memulai debut bulan Juni besok”, Ujar penerjemah Park
“APAAA?!”, SS501 terkejut -lagi- kali ini roman muka mereka berbeda dari sebelumnya, mereka tampak bahagia
“Setelah ini kita akan kembali ke hotel, dan esok paginya kita kembali ke Korea”, Lanjut penerjemah Park
SS501 tidak mampu menyembunyikan tawa mereka yang langsung meledak seketika, memecahkan suasana cafѐ yang tenang dan hangat . Paginya mereka telah stand by di bandara untuk berangkat ke Korea, selanjutnya melakukan debut mereka, berbagai kegiatan yang sangat menyita waktu mereka lakukan setiap hari, semakin hari jadwal mereka semakin padat. SS501 yang dulu kecil kini berkembang menjadi sangat besar dan berhasil memasuki ribuan hati para fans. Namun mereka tetaplah SS501 yang dulu, SS501 yang penuh dengan rasa hangat dan kebersamaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar